Skip to main content

LIFE > Tragedi Pesta Anggur


Tragedi Pesta Anggur


Ada kebiasaan pesta anggur untuk menandai berakhirnya musim panen anggur disebuah desa di Perancis. Untuk pesta itu, setiap keluarga petani diwajibkan menyumbangkan 5 liter anggur terbaik miliknya, untuk mengisi tong-tong anggur yang akan mereka minum bersama-sama.

Pada malam hari, saat pesta dimulai, kepala desa yang juga petani anggur, diminta membuka tutup tong tersebut. Acara selanjutnya, anggur itu akan dibagi-bagikan untuk minum bersama. Saat kepala desa membuka tong danmengisi gelas pertama, kemudian mencicipinya..ternyata isinya hanya air tawar.

Kepala desa tersentak dan teringat akan perilaku seorang warganya yang kikir. Diseretnya petani kikir itu ke depan arena pesta sambil berteriak "Hei, kamu petani kikir, aku tahu engkau menuangkan 5 liter air tawar kedalam tong ini ! Lihatlah sekarang, perbuatanmu telah membuat seluruh anggur yang sudah kita panen menjadi tawar".

Si tertuduh terdiam malu sekali. Dia memang melakukannya. Dalam perjalanan pulang seusai pesta sang kepala desa berpikir keras, "Bagaimana mungkin 5 liter air tawarku ditambah dengan 5 liter air tawar yang dituang petani kikir itu mampu menawarkan seluruh anggur dalam tong sebesar itu?"

Tetapi rupanya setiap warga desa itupun berpikir sama seperti kepala desanya. Setiap warga ternyata hanya membawa 5 liter air tawar dan menahan anggur terbaiknya di rumah masing-masing. Semua orang yakin bahwa dalam tong anggur sebesar itu, sedikit air tawar yang dituangkannya tak akan berpengaruh, apalagi merusaknya.

Tragedi pesta anggur seperti di atas, seringkali terjadi dalam kehidupan kita..dan kita sendiri sebagai pelakunya. Sadarkah kita??!!??

Comments

Popular posts from this blog

STORY > (sebagai renungan) Abah, kembalikan tangan Ita

(sebagai renungan) Abah, kembalikan tangan Ita ... Ingatlah ... semarah apapun, janganlah bertindak keterlaluan ... kepada semua Orang tua, Sebuah kisah untuk dijadikan pengalaman dan pengajaran ... Sebagai ibu kita patut juga menghalang perbuatan suami kita memukul especially pada anak2 yg masih kecil dan tak tau apa2. Mengajar dgn cara memukul bukanlah cara terbaik, mungkin sudah sampai waktunya untuk badan2 kebajikan Orang berpendidikan untuk praktikkan konsep 'time out' jika anak2 buat salah. Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar - mninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah semasa keluar bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun. Bersendirian di rumah dia kerap dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja bermain diluar, tetapi pintu pagar tetap dikunci. Bermainlah dia sama ada berayun-ayun di atas buaian yang dibeli bapaknya,ataupun memetik bunga raya, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.

LIFE > Baju-Baju yang Menipu

Baju-Baju yang Menipu .:taken from some milis:. Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University. Univer sity Mereka meminta janji. Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge. "Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut. "Beliau hari ini sibuk," sahut sang Sekretaris cepat. "Kami akan menunggu," jawab sang Wanita. Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya. "Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa

LIFE > Rahasia 90/10

Rahasia 90/10 memang luar biasa ! Apa Rahasia 90/10 ? 10% kehidupan dibuat oleh hal-hal yang terjadi terhadap kita. 90% kehidupan ditentukan oleh bagaimana kita bereaksi/memberi respon. Apa artinya? Kita sungguh-sungguh tidak dapat mengontrol 10% kejadian-kejadian yang menimpa kita. Kita tidak dapat mencegah kerusakan mobil. Pesawat mungkin terlambat, dan mengacaukan seluruh jadwal kita. Seorang supir mungkin menyalip kita di tengah kemacetan lalu-lintas.Kita tidak punya kontrol atas hal yang 10% ini. Yang 90% lagi berbeda. Kita menentukan yang 90% !Bagaimana? Dengan reaksi kita. Kita tidak dapat mengontrol lampu merah, tapi dapat mengontrol reaksi kita. Jangan biarkan orang lain mempermainkan kita, kita dapat mengendalikan reaksi kita! Mari lihat sebuah contoh : Engkau sedang sarapan bersama keluarga. Adik perempuanmu menumpahkan secangkir kopi ke kemeja kerja mu. Engkau tidak dapat mengendalikan apa yang telah terjadi itu. Apa yang terjadi kemudian akan ditentukan ol